Biarkan pintu itu tertutup

|

Rabu, 28 Desember 2011

saat ini, tutuplah pintu itu, dengan sewajarnya.
Jangan sampai ada sedikit celah terbuka, sehingga seakan-akan kau beri peluang kepada orang lain utk memasukinya.
tapi..
Jangan pula terlalu rapat,hingga kau gembok pintu itu, seakan-akan tak akan pernah kau buka pintu itu.
tapi tutuplah dengan sewajarnya, rapi, dan indah. cukup dengan kunci biasa, dan tetap kau rawat rumah itu.

tapi harus tetap berhati-hati.
akan tamu-tamu yg datang.
jangan pernah biarkan sesiapapun masuk sebelum waktunya.
Ia yang belum pasti akan 'memiliki' rumah itu, apalagi yang hanya sekedar 'mampir'.
jagalah dengan baik, hingga datang yang sudah mempunyai 'hak', yang sudah memiliki 'sertifikat' yang 'sah' untuk kau bukakan pintu untuknya dan memiliki untuk selamanya..

cinta itu apa?

|
Cinta adalah……
hadir setiap malam dari hari senin hingga sabtu ke masjid kecil Al-Huda, tak peduli gelapnya malam, tak peduli derasnya hujan, tak peduli letihnya aktifitas di siang hari, tak peduli meski tugas kuliah menumpuk,

Cinta adalah…….
hadir setiap hari sabtu dah ahad dhuhur ke masjid Al-Furqan, tak peduli meskipun hanya segelintir orang yang hadir kesana.

Cinta adalah…..
hadir setiap hari senin pukul 13 ke sebuah ruangan kecil bernomor 4 di sebuah gedung bernama PKM untuk: "membicarakan orang banyak"

Cinta adalah….
Hadir setiap senin pukul 16 di Al-Furqan. Tak peduli meski sering mendapat sms "teh afwan saya tidak bisa hadir, ada agenda lain"

Cinta adalah….
Berjuang mengalahkan kepentingan pribadi untuk kepentingan orang banyak.

Cinta adalah….
Berjuang mempertahankan IP agar tidak turun demi membuat 'mereka' bangga.

Cinta adalah….
merengek padaNya untuk kebahagian 'mereka'

Cinta adalah….
ketika dapat bersyukur dengan penuh cinta

Cinta adalah....
menunggu....

Cinta adalah....
berusaha memperbaiki diri di waktu menunggu.

Cinta adalah...
berusaha menjadi yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik.

Cinta adalah....
Ketika tersadarkan bahwa Dia sangat mencintaiku….

Ya Allah, dan aku mohon kepada-Mu nikmat cinta-Mu, nikmat cintanya orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang mendekatkan diriku untuk meraih nikmatnya cinta-Mu..
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu nikmatnya cinta-Mu, nikmatnya cinta orang yang mencintai-Mu dan nikmat cinta yang mengantarku menuju cinta-Mu..
Tuhanku, aku mohon pada-Mu nikmatnya cinta-Mu dan nikmatnya cinta orang yang mencintai-Mu. Bimbinglah aku untuk beramal yang mengantarkanku menuju cinta-Mu. Tuhanku, jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai daripada diriku, keluargaku, dan air dingin..

ditulis 24 maret 2011, di kosan amanah. mengenang MDA, BAQI, kampusku.. perjuangan yang selalu kurindukan :)
ya Allah, mudah-mudahan semuanya ikhlas karenaMu..

Merayu Diri Agar Mencintai Al-qur'an

|
Merayu Diri Agar Mencintai Al-qur'an
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku” (
Ungkapan lembut tersebut adalah rayuan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang juga disertai ajakan yang provokatif. Bagaimana mungkin kita tidak tergiur dengan rayuan semacam itu?
Kita bisa bekerja dengan keras saat jiwa kita sedang asyik dengan Al-Qur’an. Tetapi di saat yang lain, kita mungkin mengalami kondisi keengganan yang besar, jangankan disuruh menghafal, sekedar melihat mushaf pun sangat tidak siap. Untuk kondisi seperti itu, kita perlu merayu diri sendiri, merenungi kehidupan diri kita sendiri sambil mencari bahasa apa yang dapat membangkitkan energi kita untuk kembali bekerja: meraih cita-cita hidup bersama Al-Qur’an.

  1. Kita sadar sepenuhnya bahwa tilawah setiap hari adalah keharusan, tetapi jiwa kita belum siap untuk komitmen secara rutin sehingga dalam sebulan, begitu banyak hari-hari yang terlewatkan tanpa tilawah Al-Qur’an.
  2. Kita paham bahwa menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan yang besar manfaatnya, tetapi jiwa kita belum siap untuk meraihnya dengan mujahadah.
  3. Kita sadar bahwa masih banyak ayat yang belum kita pahami, namun jiwa kita tidak siap untuk melakukan berbagai langkah standar minimal untuk dapat memahami isi Al-Qur’an.
  4. Kita sadar bahwa mengajarkan Al-Qur’an sangat besar fadhillahnya, tetapi karena minimnya apresiasi dan penghargaan ummat terhadap para pengajar Al-Qur’an maka sangat sedikit yang siap menjadi pengajar Al-Qur’an.
  5. Kita paham bahwa shalat yang baik - khususnya shalat malam - adalah shalat yang panjang dan sebenarnya kita mampu membaca sekian banyak ayat, namun jiwa kita kadang tidak tertarik terhadap besarnya fadhillah membaca Al-Qur’an di dalam shalat.
  6. Kita sadar bahwa dakwah dijamin oleh nash Al-Qur’an dan Allah Swt akan memberikan kemenangan, namun jiwa kita tidak sabar dengan prosesnya yang panjang sehingga cenderung meninggalkan atau lari dari medan dakwah.
  7. Kita paham betul bahwa banyak keutamaan di dunia dan akhirat bagi manusia yang berinteraksi dengan Al-Qur’an, tetapi fadhillah tersebut hanya menjadi pengetahuan, tidak mampu menghasilkan energi yang besar untuk beristiqamah dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.
  8. Kita paham dengan sangat jelas bahwa semua tokoh Islam di atas bumi ini adalah orang-orang yang telah berhasil dengan ilmu Al-Qur’an dan merekapun menguasai kehidupan dunia, namun jiwa kita enggan mempersiapkan generasi mendatang yang hidupnya berada di bawah naungan Al-Qur’an.
Jangan pernah berhenti untuk merayu diri agar segera bangkit. Tanyakanlah pada diri kita:
  1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan enggap untuk hidup dengan wahyu Allah Swt? Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi?
  2. .  Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melewati
  3.  Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak, tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an?
  4.  Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah Swt dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya, jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.
  5.  Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, jatah usia makin sedikit, tabungan amal shalih masih sedikit, jaminan masuk surga tak ada di tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mau bersama dirimu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.
  6.  Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu?
Ungkapan di atas adalah perenungan terhadap diri sendiri dalam urusan dunia dan akhirat, hal yang dianjurkan oleh Allah Swt agar hidup kita tidak berlalu begitu saja tanpa makna.
(QS Al-Baqarah [2]: 219-220)“….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berpikir. Tentang dunia dan akhirat…”


Bagian dari buku "17 motivasi berinteraksi dengan Al-qur'an", karya Ust. Abdul 'Aziz 'Abdur Ra'uf, Al-Hafizh, Lc.

Stress salah satu penyebab sariawan

|
hmm... awalnya bingung, kenapa sering sekali sariawan, kurang makan makanan yang mengandung vitamin c kah? atau apakah? merasa sudah baik dalam menjaga kebersihan mulut dan banyak mengkonsumsi buah-buahan. tapi ternyata eh ternyata, stress menjadi salah satu penyebabnya. jadi?? :D stress,stress....

ini dia artikel yang saya temukan tentang stress penyebab sariawan. semoga bermanfaat...

Dalam ilmu kedokteran gigi atau pun dalam ilmu kesehatan gigi sariawan tidak luput dari perhatian, mungkin beberapa orang menganggap enteng namun kenyataannya sangat menggang kita dalam aktifitas apa lagi kalau kita makan wahh… makanan mahal yang terasa enak sekalipun kalau kita sariawan tidak akan terasa nikmat di mulut.
Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) Stomatitis Aftosa Rekuren. Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari yang kemudian bisa timbul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan rasa panas pada sariawan ini membuat kita susah makan dan minum. Sehingga kadang pasien dengan Sariawan datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas. Ini sering menyerang siapa saja. Tidak mengenal umur maupun jenis kelamin. Biasanya daerah yang paling sering timbul Sariawan ini adalah di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit.
Penyebab dari sariawan/satomatitis?
Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :
Faktor General :
- Hormonal maupun penyakit sistemik.
- Stres.
Faktor Lokal:
- Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan)
- Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
- Defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besi.
- dll yang menyebabkan trauma pada gusi atau mukosa mulut.
Infeksi virus dan bakteri juga diduga sebagai pencetus timbulnya Sariawan ini. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut. Nah yang cukup sering terjadi pada kita, terutama warga kota yang sibuk, adalah stress. Faktor psilkologis ini (stress) telah diselidiki berhubungan dengan timbulnya Sariawan.
Cara mengatasinya Sariawan
Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita dapat menghindari timbulnya sariawan ini, diantaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Juga selain itu, jangan lupa untuk menghindari stress. Namun bila ternyata sariwan selalu hilang timbul, Anda dapat mencoba dengan kumur-kumur air garam hangat dan pergi ke dokter gigi untuk meminta obat yang tepat untuk sariawannya. Karena apabila kita tidak tau pasti kadang kita mengkonsumsi obat yang salah, karena pengobatannya sebaiknya juga berdasarkan faktor penyebabnya. Sebaiknya jangan di obati sembarangan karena kita tidak tahu apakah obat tersebut bersifat karsinogenik, atau merangsang kanker.
Ada artikel tentang yoghurt dapat mengobati sariawan, jadi apakah yoghurt bisa mengobati sariawan? Yoghurt mengandung lactobacillus, pada kondisi flora dan fauan mulut yang tidak seimbang, bakteri tersebut dapat membantu keseimbangan kebun binatang mulut. Tapi sariawan yang lebih dari dua minggu harus di waspadai… segera hubungi dokter supaya bisa di check and recek lebih lanjut.


http://www.infogigi.com/kesehatan-gigi/penyebab-sariawan-dan-cara-mengatasinya.html

Seminar Muslimah "CANTIK BERSAMA AL-QUR'AN"

|

Selasa, 27 Desember 2011

Seminar Muslimah "Cantik bersama Al-Qur'an"
Ahad, 15 Januari 2012 @ Daarul Hajj, Daarut Tauhiid Bandung
Pemateri :1. Dr. dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes
2. Oki Setiana Dewi
Muhasabah : Ust. Saiful Islam Mubarak,Lc. M.Ag
HTM : Umum Rp. 35.000
Mahasiswa Rp. 25.000
Fasilitas : Sertifikat, Lunch, snack, seminar kit
daftar: nama_asal_mahasiswa/umum ke 085659614053
presented by:PTQ MAQDIS

ya Allah

|

Senin, 26 Desember 2011


Ya Allah, dan aku mohon kepada-Mu nikmat cinta-Mu, 
nikmat cintanya orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang mendekatkan diriku untuk meraih nikmatnya cinta-Mu..
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu nikmatnya cinta-Mu,
nikmatnya cinta orang yang mencintai-Mu dan nikmat cinta yang mengantarku menuju cinta-Mu..
Tuhanku, aku mohon pada-Mu nikmatnya cinta-Mu dan nikmatnya cinta orang yang mencintai-Mu.
 Bimbinglah aku untuk beramal yang mengantarkanku menuju cinta-Mu. 
Tuhanku, jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai daripada diriku, keluargaku, dan air dingin..

merindu sekeping kisah itu...

|
sekeping kisah itu..
bukan tentang sebuah tugas
tak hanya tentang amanah
atau indahnya ukhuwah
yang membuat merindu itu
tapi karena cinta
yang Ia tanamkan dalam hati ini
cinta..
karena aku cinta

tapi hidup mesti memilih
akanku abadikan cinta itu dalam bentuk apakah
melanjutkan, atau aku berkata silakan
hati meringis, terlalu banyak kenangan mengiringi
namun hati juga meringis, aku harus pergi
bagaimanakah

sejenak mengenang sekeping kisah itu... tertumpah pena hatiku dalam sebuah kumpulan kata, 27 Maret 2011:

Beginilah ceritanya..

Begini ceritanya, memang ceritanya begini. Kisah sabtu ahad 13 masjid megah alfurqan. Seperti itu ceritanya, memang ceritanya seperti itu. Lamanya beberapa bulan, keras bersiap untuk persiapkan, sabtu ahad 13 masjid megah alfurqan. Segala lelah pikiran, perasaan, tenaga, hingga bulir air mata itu berdesakan keluar, untuk 'keperluan' ribuan orang.
Tapi... seperti inilah indahnya, memang indahnya seperti ini, lengangnya masjid megah alfurqan kala sabtu ahad 13, sunyi mensunyikan, sepi, ribuan orang itu tak hiraukan. Tapi kita harus tetap cintakan, harus tetap cintakan, tetap cintakan. karena untuk merasakan manis, kita harus tahu bagaimana itu kepahitan.
Dan… indahnya luar biasa, luar biasa indahnya, kita juga mendapat pelajaran tambahan, tentang kesabaran, tentang keistiqomahan, tentang keyakinan!! akan sampai dimanakah kita berjuang?? Tak perlu lirik kiri lirik kanan, ketika kerabat lain tak indahkan, kita harus tetap maju ke depan!!! Sambil terus ingatkan kerabat yang lupakan. Tak lupa berikan senyuman, tanda kita cintakan disini bagaimanapun keadaan.
Maka... mari terus berjuang ramaikan, sabtu ahad 13 masjid megah alfurqan, dengan sebaik-baik pelayanan, meski banyak yang tak hiraukan, tetaplah kerluarkan senyuman, bagaimanapun didekati kepedihan. karena sudah ada yang siapkan, surga yang indah untuk kita pijakan. insya allah.

Beginilah ceritanya...


ya Rahman... ya Rahiim...
berikan yang terbaik untuk segalanya...

Wanita Shalihah

|
Wanita Shalihah
Seumpama kuntum mawar surga, 
Anggun dibalik perisai ketegasan,
Cantik dalam balutan rasa malu, 
Berbinar dalam tunduknya pandangan, 
Ia lembut meskipun tangguh, 
Ia mempesona meski tak tersentuh,
Ia serahkan jiwa dan raga kepada Rabbnya, 
dan suatu saat... 
kepada hati yg diridhai Tuhannya,

Saudariku...

|

Jumat, 16 Desember 2011

Saudariku..
engkau dengan kecantikanmu lebih anggun dari sang surya,
dengan akhlakmu lebih harum dari minyak wangi,
dengan ketawadhuanmu lebih tinggi dari rembulan,
dengan kelembutan hatimu lebih terhormat dari tetesan air hujan,
maka perihalalah kecantikan itu dengan iman dalam hati,
dengan ridho dalam syukur dan dengan kemuliaan dalam hijab,
ketahuilah bahwa perhiasanmu bukanlah pada emas dan mutiara,
tapi pada dua rakaat dimalam hari,
pada puasa di siang hari,
dan bersedekah secara rahasia yang hanya diketahui oleh Allah,
pada air mata yang menghapus kesalahan,
lamanya sujud diatas bentangan sejadah,
dan malu pada Allah ketika terpeleset hasutan setan,
maka pakailah baju ketakwaan,
niscaya engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia

-Aidh Al Qarni

KAJIAN SEMIOTIKA PUISI DERAI-DERAI CEMARA KARYA CHAIRIL ANWAR1

|
KAJIAN SEMIOTIKA PUISI DERAI-DERAI CEMARA
KARYA CHAIRIL ANWAR1

oleh Fitri Rahmawati2

Abstrak. Tulisan ini mengkaji puisi Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar secara semiotik, dengan menganalisis aspek sintaksis, aspek semantik dan aspek pragmatik. Tujuan kajian puisi ini adalah untuk memberikan makna secara lebih penuh terhadap puis Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar secara semiotik. Bahasa yang merupakan medium karya sastra dalam puisi ini merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang dapat dikaji. Seperti makna kata-kata dalam sajak Derai-derai Cemara ini yang ingin penyair sampaikan.
Kata kunci: semiotik, puisi, kajian, tanda


Pendahuluan
Puisi sebagai bagian dalam karya sastra pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang dari alam batinnya. Perwujudan ekspresi pengarang lewat puisi selanjutnya difasilitasi melalui bahasa yang bertujuan memberi kesan dan suasana emotif tertentu untuk mempengaruhi perasaan/pikiran penikmat puisi. Pradopo (2002:7) menyimpulkan bahwa puisi memiliki unsur-unsur berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan pengarang semua hal tersebut terungkap dalam media bahasa. Bahasa pada dasarnya juga mempunyai fungsi simbolik. Bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi (Bloch dan Trager melalui Tarigan, 1984 : 19). Mulyana (2003 : 77) mendeskripsikan simbol adalah suatu rangsangan yang mengandung makna dan nilai yang dipelajari bagi manusia. Respons manusia terhadap simbol adalah dalam pengertian makna dan nilainya. Suatu simbol disebut signifikan/memiliki makna apabila simbol itu membangkitkan pada individu yang menyampaikan respons yang sama seperti yang juga akan muncul pada individu yang dituju.
Puisi adalah karangan atau tulisan yang indah yang mempunyai makna tertentu dan mempunyai nilai estetis. (Jalil 1990:13). Karangan atau tulisan yang indah itu dapat berasal dari pengalaman penyair ataupun dari penggambaran sesuatu. Analisis semiotik adalah sebuah kajian dalam karya sastra yang mengkaji tentang unsur-unsur tanda dalam karya sastra tersebut. Analisis semiotik memandang bahwa sebuah karya sastra adalah kumpulan tanda-tanda yang dapat dinterpretasikan sesuai dengan konteksnya. Berikut puisi Derai-Derai Cemara yang akan dikaji secara semiotik dalam tulisan ini.

ASPEK SOSIAL DALAM CERPEN ORANG BUNIAN KARYA GUS TF SAKAI : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

|
ASPEK SOSIAL DALAM CERPEN ORANG BUNIAN KARYA GUS TF SAKAI : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

oleh Fitri Rahmawati

Abstrak. Tulisan ini mengkaji cerpen Orang Bunian karya Gus tf Sakai secara sosiologi sastra. Memaparkan aspek sosial yang terkandung dalam cerpen ini melalui tinjauan sosiologi sastra. Tujuan sosiologi sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat. Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Aspek sosial yang dibahas dalam tulisan ini adalah aspek sosial dalam hal strata sosial masyarakat dan aspek budaya tentang sebuah mitos dari daerah Sumatera Barat yaitu mitos Orang Bunian.

Kata kunci: analisis, sosiologi sastra, aspek sosial, strata sosial, mitos orang bunian

Pendahuluan
Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antar masyarakat dengan orang-seorang, antarmanusia, dan antarper istiwa yang terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2003:1). Bagaimanapun juga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang yang sering menjadi bahan sastra, adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat dan menumbuhkan sikap sosial tertentu atau bahkan untuk mencetuskan peristiwa sosial tertentu.
Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya. Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan itu disebut sosiologi sastra dengan menggunakan analisis teks untuk mengetahiu strukturnya, untuk kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra (Damono, 2003:3).

Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah ekonomi, agama, politik dan lain-lain — yang kesemuanya itu merupakan struktur sosial— kita mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tentang mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing.

Sesungguhnya sosiologi dan sastra berbagi masalah yang sama. Seperti halnya sosiologi, sastra juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat sebagai usaha manusia untuk menyesuakan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat itu. Dengan demikian, novel dapat dianggap sebagai usaha untuk menciptakan kembali dunia sosial yaitu hubungan manusia dengan keluarga, lingkungan, politik, negara, ekonomi, dan sebagainya yang juga menjadi urusan sosiologi. Dapat disimpulkan bahwa sosiologi dapat memberi penjelasan yang bermanfaat tentang sastra, dan bahkan dapat dikatakan bahwa tanpa sosiologi, pemahaman kita tentang sastra belum lengkap. Rahmat Djoko Pradopo (1993:34) menyatakan bahwa tujuan studi sosiologis dalam kesusastraan adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan antara pengarang, karya sastra, dan masyarakat.

Pendekatan sosiologi sastra yang paling banyak dilakukan saat ini menaruh perhatian yang besar terhadap aspek dokumenter sastra dan landasannya adalah gagasan bahwa sastra merupakan cermin zamannya. Pandangan tersebut beranggapan bahwa sastra merupakan cermin langsung dari berbagai segi struktur sosial hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain. Dalam hal itu tugas sosiologi sastra adalah mengubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayal dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal usulnya. Tema dan gaya yang ada dalam karya sastra yang bersifat pribadi itu harus diubah menjadi hal-hal yang bersifat sosial.

Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (Yunani) (socius berarti bersama-sama,bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubunga n antarmanusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris (Ratna, 2003: 1). Ada sejumlah definisi mengenai sosiologi sastra yang perlu dipertimbangkan, dalam rangka menemukan objektivitas hubungan antara karya sastra dengan masyarakat, antara lain seperti berikut:

ANALISIS TINDAK TUTUR HUMOR NASRUDDIN HOJA

|
Strategi Tutur Wacana Humor Nasruddin Hoja
Nasruddin banyak memanfaatkan kiat-kiat kebahasaan dalam menciptakan kelucuan pada humornya. Kiat-kiat kebahasaan itu berupa penyimpangan-penyimpangan terhadap berbagai teori tindak tutur dan juga pemanfaatan ataupun penyimpangan terhadap maksim-maksim percakapan.
Berikut ini dipaparkan kiat-kiat yang digunakan Nasruddin dalam memaksimalkan efek kelucuan dalam humornya.

Peristiwa Tindak Tutur dalam Humor Nasruddin Hoja
a. Tindak Lokusi
Seperti telah penulis diungkapkan sebelumnya, bahwa tindak lokusi adalah tindak tutur yang ditujukan semata-mata untuk menginformasikan sesuatu. Tidak ada tujuan untuk melakukan sesuatu apalagi untuk mempengaruhi lawan tuturnya. Tindak lokusi dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Guna Sebuah Lampu
“Aku bisa melihat dalam gelap,” bual Nasruddin suatu hari di warung kopi.
“Kalau begitu, kenapa kami kadang melihatmu membawa lampu ketika berjalan di malam hari?”
“O, itu sih hanya untuk mencegah agar orang tidak menabrakku.”
(CJNH:24)

Humor di atas yang mempunyai daya lokusi berupa penginformasian bahwa Nasruddin bisa melihat dalam gelap (hanya bualan Nasruddin untuk mengisi obrolan di warung kopi) sehingga tidak mempunyai ilokusi atau perlokusi apa pun seperti mempengaruhi lawan tutur. Lawan tutur hanya akan merasa kesal tapi yang mendengar atau membaca cerita tersebut pasti akan tertawa atau tersenyum simpul. Kecerdikan Nasruddin saat memperdayai lawan tuturnyalah yang membuat lucu cerita di atas. Tidak ada maksud apa-apa dalam cerita Nasruddin di atas kecuali melucu, membual atau membuat suasana ramai saja.
Nasruddin membuat pernyataan kalau dia bisa melihat dalam gelap. Artinya dia bisa berjalan dengan baik pada malam hari tanpa ada penerangan. Pernyataan Nasruddin tersebut disanggah oleh temannya karena temannya pernah melihat Nasruddin berjalan pada malam hari dengan membawa lampu
. Temannya itu pasti berpresuposisi dengan sanggahannya akan melemahkan pernyataan Nasruddin. Tidak ada orang yang bisa melihat dalam gelap tanpa penerangan kecuali orang yang mempunyai keahlian tertentu. Teman Nasruddin itu tahu kalau Nasruddin tidak mempunyai keahlian itu. Dia memberikan koreksi terhadap pernyataan Nasruddin kemudian menilai salah. Nasruddin tidak mau kalah dan malu, dia memberi alasan konyol dengan tetap membanggakan dirinya. Dia membawa lampu saat berjalan di malam hari hanya untuk mencegah agar tidak ditabrak orang. Sungguh pernyataan yang konyol dan menggelikan. Sebuah presuposisi Nasruddin tersebut tidak salah. Memang benar, kalau berjalan dalam kegelapan tanpa penerangan kemungkinan akan ditabrak orang. Yang semestinya Nasruddin pun butuh penerangan juga saat berjalan di malam hari. Presuposisi berupa pernyataan konyol itulah yang membuat lucu cerita di atas.

b. Tindak Ilokusi
Tindak ilokusi adalah sebuah tindak tutur yang selain berfungsi untuk menginformasikan sesuatu, juga berfungsi untuk melakukan sesuatu.

7 KEAJAIBAN SETELAH MENANGIS

|
Siapa bilang menangis tak ada gunanya? Kelamaan menangis memang bisa bikin mata merah dan bengkak. Tapi jangan salah, menangis dan mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat ajaib yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?

Dikutip dari Beliefnet, ini dia 7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

1. Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Meningkatkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.

Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

Percayalah pada Allah, tanpa ragu...

|

Kamis, 15 Desember 2011


Percaya. Hal yg amat penting namun sensitif sekali pada manusia. jika kita percaya pada seseorang namun suatu ketika ia berbohong pada kita, seketika kepercayaan itu lenyap dan akan sulit untuk kembali. tapi pada Allah?? sudah sepenuhnyakah kita percaya padaNya? Ia yg tak akan mungkin membohongi dan mengecewakan kita. Pada kenyataannya, tidak semua makhlukNya percaya penuh pada Allah, karena jika semua manusia sungguh-sunguh percaya pada Allah akan semua firman-firman dan janji-janjiNya. Niscaya semua manusia pasti full taat padaNya. manusia yang percaya akan semua janji Allah akan adanya surga dan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya di tempat abadi kita nanti, pasti akan melakukan apapun untuk mendapatkan itu, sekalipun dengan cara yang begitu berat, tidak mudah dan banyak sekali godaan. contoh kecil kita analogikan pada orang yang sedang berpuasa, ia siap menahan rasa lapar dan haus, tidak makan dan tidak minum. karena ia yakin, waktu magrib itu pasti ada. Pasti ada saatnya ia untuk berbuka. Maka ia pun dengan sabar menahan haus dan lapar untuk menikmati nikmatnya berbuka pada waktu magrib yang ia yakini dan percaya bahwa waktu magrib itu ada. Contoh lagi yang aku alami sendri pada hari ini, hari kemarin saya full melakukan aktifitas diluar hingga malam hari. lalu keesokannya, pagi buta aku harus kembali melaksanakan amanahku. Hingga kegiatan itu selesai, aku merasakan letih yang luar biasa. Sekujur tubuhku terasa sakit. dan aku ingin cepat pulang untuk istirahat. padahal perjalanan dari tempatku beraktifitas menuju tempat kostku sangat jauh. Berjalan kaki karena memang tidak ada transportasi umum menuju kesana. Berjalan kaki yang hampir membutuhkan waktu satu jam. tapi aku tetap melakukannya, begitu pun teman-teman jika ada diposisiku, pasti melakukan hal yg sama. kenapa? pdhal perjalanannya sangat jauh sedangkan kita sedang letih luar biasa. semua karena PERCAYA. meskipun letih, kita percaya bahwa kita akan sampai pada tempat akhir kta untuk beristirahat. Seberapa jauh pun itu jaraknya.

Itu lah halnya yg terjadi pada hidup kita. jika kita percaya pada surga yg Allah janjikan, jika kita percaya pada tempat istirahat kita terakhir nanti, apapun rintangannya akan kita lalui. Namun memang itu tak semudah diucapkan, banyak orang yang kadang ragu, apakah benar surga itu untukku? ia takut bersusah payah di dunia ini karena tak yakin bahwa nanti ia akan benar-benar mendapatkan surgaNya jika ia taat padaNya.

kenapa begitu banyak keraguan?kenapa sulit percaya padaNya? padahal pada manusia yang sudah tentu banyak dosanya kita bisa percaya. tapi pada Allah tidak?
semua kembali pada kita, mari tanamkan kepercayaan itu sepenuhnya padaNya. maka pasti tak akan ada lagi keraguan untuk sepenuhnya taat padaNya dgn apapun rintangannya.

percayalah padaNya, pada janji2Nya, Ia yang telah memberikan kenikmatan hingga saat ini kita dapat hidup sehat dan bahagia, Ia yg tidak pernah tidur untuk menjaga kita, percayalah... karena janjiNya tiada dua,
maka kita lakukan apapun itu perintahNya tanpa ragu, mari berkorban untukNya tanpa ragu,
percayalah... tanpa ragu...

Wallahu'alam bish shawwab...
feb 7 '10 4:35 am