lebih berdiam lebih baik

lebih berdiam lebih baik.
nikmati ini.
melupakan sejenak,
hembuskan nafas dalam.

bersabar lalu tersenyum.
ikhlas.
berdiamlah,
pikiranmu juga hatimu.

sejenak.

tentang rinduku kepadamu...

tentang rinduku kepadamu, ayah...

diammu, menyimpan berjuta cinta
teduh jiwamu menenangkanku
kau yang terbaik
menyayangiku, melindungiku tanpa batas

tentang rinduku kepadamu, ayah...
aku rindu..
lelahku membuatku merindukan teduhmu
senyummu sumber penyemangatku
kau yang terbaik
terbaik kusayangi, dan menyayangiku

ayah...
aku rindu

tak ada pilihan terbaik selain SABAR!

Tak selalu yang kau inginkan ada sesuai keinginanmu. Dia yang lebih tau yang terbaik untukmu.  yah, kalimat itu memang begitu familiar dan terlihat mudah. namun nyatanya tak semudah melaksanakannya. berfikir bahwa aku kuat, siap menerima hasil apapun, nyatanya ketika semua tak sesuai keinginan dan harapan, kecewa, yah, sedih, sungguh, putus asa? hampir. rasanya ingin menangis meluapkan segalanya, mencari hiburan untuk mengobati kesedihan, bergunakah itu? tidak. merasa ingin berlari sendiri, menumpahkan kekecewaan dan kesedihan sendiri, seakan sedang marah padaNya: "kenapa Kau tak kabulkan keinginanku?" bergunakah juga ini? bukan, tapi, benarkah ini? Salah Besar! beraninya marah pada TuhanMu! lalu apakah? mesti bagaimana? kemanapun kau mencari ketenangan hati, sejauh apapun kau berlari mencari pengobat laramu. Dia Sang Pemilik Segala. ketenangan, kebahagian, obat dari segala obat lara. Dia yang berkehendak memberi itu padamu. tak usah jauh mencari dan berlari. Dia ada didekatmu bahkan lebih dekat dari urat nadimu. sungguh.... memang tak mudah, maka sabarlah jalannya. tidak ada pilihan terbaik selain sabar!  bersabarlah...